SUMENEP, IN.ID – Audensi Forum Komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) perihal tambak udang dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep yang berlangsung di Aula Pemkab Sumenep sekitar pukul 10.30 WIb, Rabu (13/01/2021).
Pada Audiensi tersebut dihadiri oleb perwakilan FKMS, Kepala Bapedda, Kepala Perizinan, Dinas Perikanan, DLH, Satpol PP dan Pak Camat. FKMS menyampaikan masukan dan koreksi terhadap pemerintah Kabupaten Sumenep mengenai pelanggaran IPAL dan dugaan pencemaran terhadap Pantai Lombeng oleh tambak udang yang berizin, yaitu CV Lombang Sejahtera dan CV Darwin.
Ketua Forum komunikasi Mahasiswa Sumenep (FKMS) Moh. Sutrisno mengungkapkan bahwasanya Pemerintah Kabupaten Sumenep kurang serius dalam menangani tambak udang yang berada di Kabupaten Sumenep.
“Tim perizinan daerah Kabupaten Sumenep tidak bisa menindak tambak udang yang beroperasi dan tidak memegang izin”, ungkap Sutrisno,
Pemerintah Kabupaten Sumenep membiarkan pembangunan liar tambak udang baru seperti contoh yang berada di Batu Putih. Dan juga ada yang menggali lubang di lautannya.
“Setelah saya coba telusuri salah satu tambak udang membuat lubang di tengah laut, yang mana menjadi kebiasaan masyarakat setempat menjadi lahan mencari ikan”, terangnya.
Ketua FKMS menambahkan, “dan sangat tragis pada (04/09/2020) ditemukan mayat tepat di lobang galian yang dibuat perusahaan tambak udang. Dan juga diduga ternyadinya reklamasi pembebasan sebagian lahan warga yang di lakukan secara paksa”, imbuhnya.
Pemerintah Kabupaten Sumenep melalui Asisten I Pemkab Sumenep mengatakan, bahwa pihak pemerintah membutuhkan dan menerima masukan dan kontrol dari mahasiswa untuk mengevaluasi kinerje pemerintah di tahun 2020.
“Yang pasti kita butuh masukan dan kontrol dari mahasiswa, apa yang disampaikan mahasiswa akan menjadi evaluasi di tahun 2020. Apa-apa yang menjadi kekurangan kita akan diperbaiki di tahun 2021”, terang Agus Dwi Saputra kepada independentnews.id seusai audiensi.
Pihaknya menambahkan, “artinya, apa yang disampaikan oleh mahasiswa tadi itu betul, kita harus tanggap dan sigap. Cuma di lapangan itu tidak semudah yang kita bayangkan. Nanti masukan dari teman-teman, akan disampaikan di Tim dan disampaikan kepada Pak Sekda untuk mengevaluasi kinerja tahun 2020 agar seperti perijinan dan pengawasan khususnya untuk tambak udang lebih bagus lagi”. imbuhnya saat diwawancarai.
Pihak pemerintah akan meminta data-data dan materi yang disampaikan oleh FKMS pada Audiensi perihal Tambak Udang yang akan dijadikan bahan pembelajaran dan evaluasi.
“Apa saja yang disampaikan tadi, data dan materinya kita minta untuk dijadikan bahan pembelajaran dan evaluasi bersama Pak Sekda, dan secepatnya akan dibuatkan Tim setelah menghadap Pak Sekda. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa sebelum ini, kita telah berbuat akan tetapi yang kita perbuat belum maksimal”, pungkasnya.