SUKOHARJO, IN.ID | Dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa SD mengenai pentingnya disiplin menabung sejak dini, Kuliah Kerja Nyata-Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) Universitas Slamet Riyadi (Unisri) Surakarta Kelompok 72 dengan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Qonitah Rohmadiena, S.Sos., M.A melaksanakan KKN di Desa Pojok, Kecamatan Tawangsari, Kabupaten Sukoharjo menyelengarakan Sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Bullying pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Pojok 02 Kecamatan Tawangsari.
Dikarenakan terdapat beberapa sejumlah SDN di wilayah Desa Pojok dan mengingatkan betapa bahayanya tindakan bullying dan dampak dari tindakan bullying, selaku mahasiswa UNISRI melaksanakan kegiatan KKN-PPM untuk memberikan sosialisasi Bahaya dan Pencegahan Bullying pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Pojok 02 Kecamatan Tawangsari.
Bullying sendiri adalah sebuah hasrat untuk melakukan tindakan agresif kepada anak – anak, dewasa maupun kelompok yang lebih lemah baik secara fisik, verbal maupun psikologis oleh kelompok maupun perorangan yang merasa lebih kuat untuk menunjukkan dominasinya.
Dampak yang dialami oleh korban bullying bisa berakibat jangka pendek maupun jangka panjang. Korban akan merasa stress, depresi hingga cemas yang berlebihan. Hal ini bisa berdampak menurunnya performa korban di sekolah maupun ditempat kerja.
Bahkan tidak jarang korban bullying menjadi pelaku bullying untuk melampiaskan emosi yang terpendam. Jika sudah dalam taraf memprihatinkan bisa memunculkan dampak psikologis untuk menyakiti diri sendiri hingga bunuh diri.
Tindakan bullying memiliki beberapa tipe. Ini adalah jenis perilaku bullying yang sering terjadi :
1. Bullying Fisik
Pelaku bullying melakukan tindakan bullying secara langsung atau dengan kontak fisik kepada korban seperti memukul, menendang, menyandung dan merusak properti. Tindakan bullying ini memiliki efek langsung kepada korban baik luka fisik yang membekas ditubuh hingga luka psikis.
2. Bullying Verbal
Tindakan bullying ini tidak melakukan kontak fisik secara langsung tetapi lewat ucapan atau verbal. Meskipun tindakan bullying ini tidak menyakiti secara fisik tetapi jika dibiarkan terus menerus akan berakibat fatal kepada korban. Korban akan mengalami gangguan psikologis hingga menurunkan mental. Contoh tindakan bullying verbal adalah ucapan rasis, pelecehan fisik secara verbal hingga melabelkan nama panggilan yang bermaksud untuk mengejek.
3. Bullying Sosial
Jenis bullying ini memiliki tindakan bullying yang terselubung. Tindakan ini tidak langsung berhadapan antara pelaku dan korban. Pelaku lebih banyak menyebar rumor yang tidak benar tentang korban yang menyudutkan korban. Pelaku juga sering mengajak orang lain untuk menyudutkan korban.
Pencegahan yang bisa dilakukan pihak sekolah sebagai sarana pendidikan, sekolah memiliki peran penting untuk menciptakan para pelajar yang sangat menjunjung tinggi kebersamaan dan empati kepada sesama.
Hal – hal yang bisa dilakukan pihak sekolah untuk memutus mata rantai bullying disekolah adalah :
• Memberikan Penyuluhan Tentang Bullying dan Dampaknya
Pihak sekolah juga bisa melakukan tindakan pencegahan bullying dengan memberikan penyuluhan tentang pengertian dan dampak dari tindakan bullying.
• Memberikan Pelajaran Tentang Empati Kepada Sesama
Memberikan pelajaran untuk saling berempati akan dapat mencegah siswa melakukan tindakan bullying dengan menunjukkan dominasi dirinya.
• Menghilangkan Tradisi Sekolah yang Membuka Peluang Menunjukkan Tindakan Mendominasi
Pihak sekolah harus teliti untuk melihat semua kegiatan sekolah baik didalam maupun diluar sekolah yang berbau unsur senioritas agar tidak menjadi tradisi turun – temurun.
• Memberikan Pelatihan Kepada Guru Tentang Cara Pencegahan Bullying
Para guru harus memiliki bekal untuk mengatasi kasus bullying agar masalah bullying bisa langsung diselesaikan oleh para guru dengan cepat dan tidak berlarut – larut.
• Bersikap Terbuka Terhadap Laporan Kasus Bullying
Pihak sekolah harus bisa terbuka untuk menerima laporan kasus bullying. Sehingga kasus bullying di sekolah bisa langsung segera diatasi.
Sosialisasi ini telah dilaksanakan pada Kamis tanggal 3 Agustus 2023 yang lalu dan telah mendapatkan dukungan oleh DPL, Kepala Dusun Jetis, serta Kepala Sekolah SDN Pojok 02 Tawangsari.
Antusiasme siswa dan siswi kelas 5 SDN Pojok 02 juga terlihat pada saat pemutaran video tentang bahayanya tindakan bullying banyaknya feedback yang diberikan siswa saat berdiskusi di kelas. Untuk memeriahkan dan mengundang atensi siswa dan siswi lebih banyak lagi diadakan sesi tanya jawab pada siswa serta memberi hadiah kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan.
“Dengan diadakannya sosialisasi mengenai Bahaya dan Pencegahan Bullying pada Siswa Sekolah Dasar Negeri Pojok 02 Kecamatan Tawangsari ini, saya harap dapat meminimalisir tindakan bullying di lingkungan sekolah,” terang pelaksana kegiatan Da’i lukman. (Jak/Red)