Dakwah Islamiyah Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW

  • Whatsapp
Suasana acara Dakwah Islam dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW di desa Lhok Awe Tengoh (Foto : Abdi Safaren)

BIREUEN, IN.ID | Masyarakat desa Lhok Awe Tengoh kecamatan Kota Juang Kabupaten Bireuen menghadiri Dakwah Islamiyah dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW yang diselenggarakan oleh Ketua Pemuda Rahmad Peserta Tgk Imum M. Sarjani ikut peserta Kecik M. Ihcsan (Pendakwah Tgk Yusri Puteh dari Sigli), Minggu 31 Oktober 2021 malam Senin di desa Gampong Lhok Awe Tengoh.

Hadir dalam acara tersebut, Keuchik dan perangkat desa, Peutuha Peut, tokoh masyarakat, pemuda setempat dan dari berbagai desa Gampong Lhok Awe Tengoh.

Bacaan Lainnya

Selaku panitia Dakwah Tgk M. Sarjani Desa Lhok Awe Tengoh prosesi pelaksanaan acara Maulid dan Ceramah Agama (Dakwah Islamiah) merupakan salah satu agenda pencapaian misi agamis.

Masyarakatnya memiliki kebudayaan secara religius sehingga mampu mengembangkan budaya masyarakat dan kearifan lokal serta melangsungkan kehidupan keagamaan menuju keimanan, ketaqwaan serta akhlak mulia yang rukun dan saling menghormati.

Dijelaskan, terlaksananya pelaksanaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah berkat eratnya rajutan kekompakan pemuda, warga masyarakat dan aparatur desa Lhok Awe untuk memeriahan acara maulid Nabi Muhammad SAW yang diadakan setiap tahunnya.

“Kita berterimakasih kepada masyarakat dan pemuda Desa Lhok Awe Tengoh, Panitia Dakwah Tkg M. Sarjani yang telah bahu-membahu menyukseskan berbagai acara yang diadakan tahun ini,” paparnya.

Penceramah Tengku Yusri Puteh meriwayatkan peristiwa kelahiran Nabi Muhammad SAW yang merupakan momentum penting bagi umat Islam untuk mengenang perjuangan Nabi untuk umat dan meneladani sifat sifatnya.

Sifat Nabi Muhammad dapat dipraktikkan dalam bermuamalah, membangun ekonomi umat, maupun kehidupan sehari-hari, dengan meneladani kisah hidup Rasulullah dan sifat-sifatnya.

Disebutkan, umat muslim pasti akan bersatu, memiliki karakter yang baik dan tangguh secara moral maupun ekonomi.

Dan masyarakat Bireuen dan Aceh umumnya untuk menjaga toleransi, intoleransi, dan menjauhi paham radikalisme, serta bisa menjadi sosok pribadi yang taat, baik taat kepada Allah, dirinya sendiri, maupun atasannya dengan selalu melaksanakan tugas dengan baik. (Abdi S/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan