Dikotomi Capres Sipil-Militer, Ketum KSPI: Ganjar Dianggap Lebih Tepat Jadi Penerus Jokowi

  • Whatsapp
Foto : Ketua Umum Komite Suara Perempuan Indonesia (KSPI), Nova Rumondor

JAKARTA, IN.ID | Dikotomi kandidat calon presiden dari Sipil dan Militer kembali menjadi polemik diskusi di masyarakat yang membahas siapa yang paling tepat memimpin Indonesia 2024-2029 ke depan.

Melihat fenomena tersebut, Ketua Umum Komite Suara Perempuan Indonesia (Ketum KSPI), Nova Rumondor ketika dihubungi memberikan pendapatnya, kalau dari perspektif Perempuan, maka jika dilihat dari hasil survey tingkat kepercayaan publik kepada Presiden Jokowi yang berlatar belakang pemimpin Sipil yaitu antara 70-90%.

Bacaan Lainnya

Ini dapat menggambarkan ternyata supremasi Presiden dari Sipil lebih dirasa membawa kemaslahatan dan kesejahteraan menurut masyarakat dibandingkan dari Presiden dari latar belakang Militer.

“Secara objektif kita bisa merujuk kepada fakta sejarah kepemimpinan militer di masa Orde Baru berakhir dengan keterpurukan ekonomi dan kerusuhan 1998-1999,” jelasnya, Rabu (12/7/2023).

Sementara di zaman SBY, lanjut Nova, pada akhir pemerintahannya disebut para politisi sebagai negara yang autopilot seperti ngak ada pemimpinnya atau pengendalinya kata para politisi.

“Bandingkanlah kesuksesan Jokowi sebagai Presiden dari Sipil sebagaimana hasil survey tersebut, ini yang membuat masyarakat terlebih pemilih perempuan lebih cenderung menginginkan penerusnya juga dari kandidat Sipil, dan figur tersebut ada pada Ganjar Pranowo,” imbuhnya.

Selanjutnya menurut Nova, lagi pula masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang cinta damai, jadi tidak menginginkan Capres yang semangat berperang apalagi diberi imaginasi seolah-olah akan ada perang global, sebab seandainya terjadi perang global maka menurut Alinea ke Empat Pembukaan UUD 1945 pada alinea empat yang berbunyi, “Indonesia turut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

“Jadi Indonesia bukan malah ikut-ikutan berperang, karena alasan itulah Civil Society menginginkan keberhasilan Jokowi sebagai Presiden dari sipil ternyata lebih ditunggu masyarakat diteruskan oleh Ganjar Pranowo sebagai figur sipil yang cocok membawa missi Jokowi tersebut,” tutup Nova. (Ari/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan