SAMPANG | IndependentNews.id | Dalam giat monitoring yang dilakukan oleh salah satu dewan pendidikan kabupaten sampang terhadap Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Sampang banyak temuan dan keluh kesah yang didapat dari para insan pendidik dan tenaga kependidikan.
Termasuk Keluh kesah yang paling banyak didapat adalah mengenai adanya kekosongan tenaga pendidik (Guru) yang handal dan profesional yang sesuai dengan kualifikasi kependidikannya. Salah satunya adalah keluh kesah dari kepala sekolah dasar negeri Torjun 1 yang terletak di ibu kota kecamatan Torjun pada kamis, 30-05-2024 di ruangannya.
Marzuki, kepala sekolah SDN Torjun 1 menyampaikan bahwa sudah beberapa tahun ini dirinya tidak memiliki Guru agama yang sesuai dengan kualifikasi kependidikannya. Selama beberapa tahun ini untuk tetap berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di kelas, dirinya meminta Guru kelas untuk mengisi pembelajaran agama walau tidak sesuai dengan kualifikasinya.
“Kami terpaksa meminta Guru kelasnya untuk mengisi mata pelajaran agama walau itu bukan bidangnya”, keluhnya.
Selanjutnya, dirinya menyampaikan kepada dewan pendidikan bahwa dirinya merasa kecewa dengan sikap disdik yang tidak kompeten dan terkesan mengabaikan nasib anak didik. Sudah beberapa kali dirinya meminta kepada pemangku kebijakan dan penyelenggara pendidikan yang dalam hal ini adalah disdik dalam hal pemenuhan dan pengisian Guru Agama ini.
“Kami sudah berkali-kali memohon dan meminta kepada Pak Kabid SD dan Kabid GTK prihal Guru Agama ini, namun sampai saat ini nihil dan terkesan mengabaikan”, imbuhnya.
Melihat kondisi demikian, Dewan Pendidikan kabupaten Sampang, Hasan Rohmad menilai pemerintah kabupaten khususnya dinas pendidikan kabupaten Sampang tidak kompeten dan sangat lamban dalam mengatasi persoalan yang ada dalam meningkatkan mutu pelayanan pendidikan.
“Dalam hal peningkatan mutu pelayanan pendidikan mestinya pembangunan sumber daya manusia (SDM) menjadi prioritas utama pemerintah kabupaten (Disdik), termasuk adanya tenaga pendidik yang handal dan profesional yang sesuai dengan kualifikasi kependidikannya. Karena hal tersebut sangat penting dalam menunjang kemampuan siswa dalam proses belajar,” ucapnya.
Dalam kesempatan yang sama, dirinya mengatakan bahwa dinas pendidikan seakan tutup mata melihat kondisi anak didik dalam proses dan kegiatan belajar mengajarnya. Padahal keberadaan Guru Agama ini sangat penting adanya, terlebih Guru Agama yang handal dan profesional. Guru Agama inilah yang mampu membentuk dan mencetak karakter dan akhlaq serta memberikan bekal pendidikan agama untuk menjalani kehidupan di dunia dan akhirat.
“Saya sangat menyesalkan kinerja dari dinas pendidikan. Untuk itu dalam waktu dekat kami akan mengawal kasus-kasus seperti ini,” pungkasnya. (HsR/Red)