KLATEN, IN.ID – Dengan adanya aturan dari pemerintah pusat terkait lebaran ditiadakan, hampir setiap desa di wilayah kabupaten Klaten membuat portal pada pintu masuk di setiap dukuh kemudian digembok.
Sementara di Dukuh Kemiri, Desa Kemiri, Kecamatan Tulung, Klaten, pihak perangkat desa, RT, RW menghimbau masyarakatnya untuk menutup pintu rumah saat lebaran (tidak menerima tamu) serta mengembok (kunci) portal pada jalan masuk dukuh di setiap RT-nya.
Perangkat Desa (Bayan) Kemiri, Sumadiono mengatakan, penutupan akses jalan masuk tiap RT diberlakukan selama dua hari. Pihaknya, juga menghimbau kepada masyarakatnya untuk tidak menerima tamu (tutup pintu rumah,red) saat lebaran tiba.
“Penutupan ini untuk mengantisipasi warga di luar Kemiri masuk di dukuh ini. Ya, ini selama dua hari, karena perangkat desa 26 Mei nanti sudah mulai masuk kerja,” katanya kepada wartawan, Minggu (24/5/2020).
Apabila warga nekat berkunjung, kata dia, mereka harus pakai masker terlebih mereka tidak memiliki riwayat penyakit batuk. Disamping itu, warga juga tidak berjabat tangan terlebih dahulu.
“Bagi warga yang nekat pintunya memang tidak ada sanksi. Tapi memang, semua portal yang ada di dukuh Kemiri ini digembok,” ujarnya.
Menurut, Joko Pramono warga Dukuh Kemiri, bahwa penutupan portal di saat pandemi Corona sah saja. Sebab, hal itu untuk kebaikan bersama.
“Penyebaran virus Covid-19 saat ini sedang meningkat. Makanya kita ikuti aturan pemerintah,” katanya.
Kepala Desa Sudimoro, Tulung, Agus Wuryanto mengatakan, penutupan pintu rumah saat lebaran sifatnya hanya himbauan. Jadi tidak ada penekanan terhadap warga.
“Ya, kita mengacu pada peraturan pemerintah, bahwa lebaran ditiadakan. Seandainya ada warga yang buka pintu, ya silahkan tidak apa apa, sifatnya hanya himbauan,” tandasnya.
Sementara, sejumlah warga dukuh Kemiri dari RT 13 mengaku, peraturan tutup pintu saat lebaran nanti adalah tidak wajar, meski itu memutus rantai penyebaran Covid 19. Memutus mata rantai Covid 19 tidak harus menutup pintu saat lebaran.
“Kalau saya, nanti tetap buka pintu. Ya, kalau ada yang ingin silaturahmi ke rumah tetap saya terima. Kita sudah tahu, misalkan tidak bersalaman dan jaga jarak,” pungkasnya. (Jl/Iys)