JEMBER, IN.ID | Sarana dan prasarana perlu diperhatikan oleh setiap manusia, terlepas apapun kondisinya. Dengan kondisi gedung sekolah yang sangat memprihatinkan di SDN Kemiri 3 Kecamatan Panti Jember tidak patah semangat demi menuntut ilmu. Betapa tidak kondisi dan fasiilitas kelas yang beratap bocor dan membahayakan para siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar, mereka tidak menyurutkan keinginannya untuk berprestasi.
Pada saat awak media ini bertandang di SD tersebut, guru senior yang ada Bapak Adi Wiyono mengatakan, “di SDN Kemiri 3 ada program IKM P5, yaitu Implimentasi Kurikulum Merdeka Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Program ini disambut dan didukung oleh wali murid serta semua fihak,” terangnya.
Sebab kegiatan ini meliputi UMKM, tari, olahraga serta kegiatan positif lainnya. Secara kebetulan di SD tersebut ada beberapa mahasiswa dari Universitas Jember yang ditugaskan menjadi guru bantu yang ditunjuk oleh Kemendikbud, maka kegiatan tersebut terbantukan. Sementara Pemkab setempat kurang memperhatikan prestasi serta kondisi SD tersebut.
Di tempat terpisah ketua K3S serta Kepala Sekolah SDN Kemiri 3 Bapak Suyono, SPd mengatakan, “kami bertekat dan tetap semangat demi kemajuan anak didik kami, kendatipun kami ditugaskan merangkap di 2 SD, yakni SDN Kemiri 3 dan Serut 1, secara kebetulan gedung keduanya, fasilitas ruang kelasnya sama-sama memprihatinkan, atap gentingnya bocor,” jelasnya.
Lanjutnya lagi, “betul-betul parah mas, mau ambruk, padahal kami sudah lapor ke dinas bahkan sudah mengajukan proposal. Tetapi hingga saat ini tidak ada realisasi. Kami mengharap pada pemerintah pusat atau daerah agar memperhatikan kondisi gedung sekolah kami, biar kita nyaman melakukan tugas belajar mengajar,” jelasnya melanjutkan.
Dengan kondisi gedung sekolah seperti itu sangat berbahaya buat para murid dan guru dikhawatirkan sewaktu waktu bisa ambruk. Demikian keluh kesah Pak Yono panggilan akrabnya mengakhiri penjelasannya. (Sul/Red)