TAUSIYAH, IN.ID | Pilih Al-Quran atau Pancasila? Ini Pertanyaan Sesat Pikir ! InsyaAllah mayoritas penduduk Indonesia menerima Pancasila. Meski demikian masih saja ada orang yang mempersoalkannya. Bahkan ada yang menghadapkan Pancasila dengan Alquran. Mereka bertanya pilih mana, Alquran atau Pancasila? Pertanyaan ini sepintas tampak benar. Padahal pertanyaan ini mengandung sesat pikir, logikal falesi. Di dalam ilmu Mantiq disebut dengan Al Mugheladhoh, kesalahan di dalam logika berpikir yang bertujuan untuk menjebak.
Saudara, Alquran dan Pancasila adalah dua hal yang tidak sebanding dan tidak bisa dibandingkan. Alquran itu kalamullah, Alquran itu Firman Allah. Pancasila adalah konstruksi manusia. Kalau dua hal ini dipaksa dibandingkan itu berarti sama saja kita membandingkan kecantikan kue dengan orang yang membuat kue.
Beberapa waktu yang lalu ada tokoh perempuan yang terkenal bertanya, lebih berjasa mana Nabi Muhammad SAW dengan Insinyur Soekarno di dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia? pertanyaan ini pertanyaan konyol, logikal falesi, Almogheladheh, kesalahan dalam logika berpikir. Kalau ini dipaksakan dibandingkan akan melahirkan jawaban yang salah, kesimpulan yang salah, yang jalas tidak sebanding dan tidak bisa dibandingkan.
Saudara, Pancasila adalah ekspresi spiritualitas para pendiri bangsa ini. Di dalamnya terdapat spirit tauhid, spirit keadilan, spirit ukhuwah, spirit musyawarah, hikmah dan humanisme atau kemanusiaan. Tidak satupun yang bertentangan dengan agama maupun mural ayniyah kita. Negara Indonesia ini adalah negara yang sangat istimewa. Negara dengan keragaman yang sangat luar biasa, tapi bisa dipersatukan oleh falsafah bangsa.
Ini adalah anugerah dan nikmat yang luar biasa dari Allah subhanahu wa ta’ala yang wajib kita syukuri. Saudara, tindakan merongrong Pancasila adalah tindakan kufur nikmat kepada Allah tidak mensyukuri nikmat Allah Subhanahu WaTa’ala. Lain syakartum la azidannakum wala in kafartum inna azabi lasyadid. Jika kamu bersyukur, maka akan aku tambah nikmatku kepadamu, tapi jika kamu kufur Ingatlah azabku sangat pedih.
Saudara, Pancasila adalah hasil kejeniusan Para founding father negeri ini. Negeri dengan keragaman yang sangat luar biasa. Keragamannya tidak ada tandingnya di atas bumi ini. Negeri yang mempunyai kurang lebih 17.600 pulau, 1.300 suku dan 740 bahasa, ratusan adat istiadat dan tradisi dan juga punya beragam agama. Para pendiri bangsa ini menyadari, bahwa di satu sisi keragaman ini adalah kekayaan bangsa yang sangat luar biasa, tapi di sisi lain juga memberikan risiko besar untuk berkonflik, terbelah dan terpecah-pecah.
Oleh karena itu bangsa ini butuh alat pemersatu. Bangsa ini butuh kalimat pemersatu atau di dalam bahasa agama disebut dengan kalimatun sawak yang berupa Pancasila. Selaras dengan apa yang dilakukan oleh Baginda Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam dalam membangun negara Madinah yang beragam dengan membuat Sahifa Madinah atau Piagam Madinah sebagai pemersatu.
Saudara, mari kita syukuri nikmat Allah kepada bangsa Indonesia ini dengan cara mengokohkan persatuan dan kesatuan di antara kita. Mari kita saling bahu-membahu untuk menguatkan negeri Ini, bukan ngerusui negeri ini. Mari kita Tebarkan perdamaian, bukan menebarkan ketakutan. Bukan menebarkan fitnah bukan menebarkan prasangka. Wassalamualaikum warahmatullah wabarakatuh.
Dr H RPA Mujahid Ansori, MSi (Pengasuh Majelis Dzikir Al-Mumtaz Surabaya)