SELAYAR, IN.ID | Relawan tanggap bencana Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan resmi mohon pamit meninggalkan Kecamatan Pasilambena, usai menuntaskan program dapur umum selama kurang lebih satu bulan.
Program dapur umum mulai dioperasikan di lokasi pengungsiang Dusun Tadu-Tadu, di sisi sebelah timur, Desa Garaupa Raya, pada hari, Selasa, (25/01) dan resmi berakhir, pada hari Jumat, (25/02).
.
Mengusung tagline, kami selalu hadir bekerja dan mengabdi dengan hati, program dapur umum dioperasikan dalam rangka untuk memback up saving ketersediaan logistik bantuan warga korban gempa sampai dengan berakhirnya musim barat tahun 2022.
Koordinator Relawan Bencana Kabupaten Kepulauan Selayar, Andi Fadly Daeng Biritta berharap agar kehadiran program dapur umum dapat memback up saving ketersediaan logistik bantuan korban gempa hingga akhir cuaca ekstrem.
Kehadiran program dapur umum juga diharapkan dapat bermanfaat bagi mereka warga korban bencana gempa magnitudo 7,5 SR yang terjadi pada sekira pukul 11.35 Wita, hari, Selasa, 14 Desember 2021 silam.
Dihandle dan diback up oleh empat belas orang tenaga relawan lokal, program dapur umum diharapkan dapat menjadi cikal bakal lahirnya kader-kader relawan tanggap bencana andalan terlatih yang terbiasa bergerak cepat dan agresif dalam menyikapi setiap bentuk kejadian dan potensi bencana di sekitar mereka.
Tenaga relawan lokal diharapkan akan menjadi piont-piont penggerak utama yang akan berada digaris terdepan melakukan edukasi, evakuasi, dan penyelamatan, saat terjadi bencana, sebelum tibanya, bantuan komando operasi (BKO) tambahan dari luar.
Mereka juga diharapkan akan menjadi prajurit andalan yang akan bergerak menggalang donasi, menyalurkan, dan mendistribusikan logistik bantuan bagi korban bencana dan sekaligus memback up dapur umum, saat dibutuhkan.
Lebih lanjut, dia menyampaikan permohonan maaf atas segala bentuk kesalahan, kekhilafan, sepak terjang, tutur kata, dan perbuatan yang menyinggung perasaan warga, dan atau pemerintah, selama berlangsungnya program dapur umum.
Ia juga memohon maaf kepada seluruh elemen masyarakat yang sama sekali belum sempat tersentuh suplay bantuan posko relawan tanggap bencana.
Ia memohon maaf karena porsi bantuan yang sempat diantar, dikawal, dan didistribusikan di lapangan jumlahnya sangat terbatas, tidak memadai, dan dipastikan tidak dapat memuaskan semua pihak.
Logistik bantuan sebanyak kurang lebih enam puluh lima paket yang dibelanjakan dari total bantuan uang tunai, senilai kurang lebih dua belas juta tujuh ratus ribu rupiah hanya mampu menutupi kebutuhan bantuan untuk enam puluh lima kepala keluarga korban dampak gempa dari total jumlah data korban terdampak yang mencapai angka lima ratus enam puluh satu kepala keluarga.
Kendati begitu, Andi Fadly berharap agar warga tidak berkecil hati dan tetap bersabar menanti bantuan tahap berikutnya yang masih akan terus didistribusikan posko relawan tanggap bencana sampai dengan akhir bulan Maret 2022. (Fadly Syarif)