SELAYAR, IN.ID | Makanan siap saji, sejenis beras, Indomie instan, air mineral, telur, dan ikan sarden masih menjadi kebutuhan mendesak bagi korban gempa dan pengungsi di dua wilayah kecamatan terdampak paling parah di Kecamatan Pasimarannu dan Pasilambena, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan.
Kebutuhan pangan masih menjadi skala prioritas dalam persoalan penyaluran bantuan logistik dengan mempertimbangkan akan masih sangat langkanya pedagang barang campuran yang buka, di kedua wilayah kecamatan tersebut, terutama, pasca gempa magnitudo 7,5 SR, pada hari, Selasa, 14 Desember 2021 lalu.
Relawan Tanggap Bencana, Andi Fadly Daeng Biritta yang hampir kurang lebih tiga puluh hari, berada di wilayah Kecamatan Pasilambena, memastikan jika sampai hari ini, korban gempa masih tetap tinggal mendiami sejumlah titik-titik camp pengungsiang dan masih terus menantikan pasokan bantuan logistik.
Pasokan bantuan logistik disebut-disebut masih menjadi salah satu bentuk kebutuhan mendesak bagi warga korban gempa, terkhusus, di tengah cuaca buruk, seperti saat sekarang.
Salah satu warga pengungsi yang tinggal menghuni bangunan tenda di sebelah timur Desa Garaupa Raya, bahkan disebut mulai mengalami kekurangan beras.
Mirisnya lagi, karena persediaan beras untuk warga yang bersangkutan tinggal hanya untuk persiapan semalam.
Lokasi tersebut, dihuni dan didiami oleh kurang lebih tujuh puluh lima orang warga pengungsi anak-anak, lansia, dan dewasa.
Mereka yang memilih untuk bertahan dan mendiami bangunan tenda-tenda plastik beralas dego-dego, rata-rata merupakan korban gempa yang rumahnya rusak parah
Kondisi yang tak jauh berbeda juga dilaporkan terjadi di di Desa Pulo Madu, dan Desa Karumpa. (Fadly/Red)