Buka Raker APKASI Korwil Jatim, Wagub Emil Ajak Beri Penguatan Ekonomi Kreatif

  • Whatsapp

SURABAYA, IN.ID | Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak membuka Rapat Kerja Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia (APKASI) Koordinator Wilayah Jawa Timur Tahun 2023 di Hotel Shangri-La Surabaya pada Rabu (21/6) malam.

Dalam sambutannya, Wagub Emil mengajak APKASI untuk selalu memberikan penguatan pada sektor dan sub-sektor ekonomi kreatif di tiap daerahnya.

Bacaan Lainnya

“Kita punya kapabilitas untuk itu. Ekonomi kreatif begitu besar imbasnya karena timbal balik, _enrichment_ dan _enforcement_ dari sektor ini kembali bukan hanya pada kreator tapi juga konsumennya,” ungkap Emil dalam pembukaan rakor bertema Tantangan Dan Usaha Pemulinan Ekonomi Daerah Melalui Program Pembangunan Ekonomi Kreatif ini.

Emil mengatakan, ada 17 sub-sektor Ekraf mulai dari publishing hingga kuliner. Seperti Aplikasi, Arsitektur, Desain Interior, Desain Komunikasi Visual, Desain Produk, Fashion, Film, Animasi, Video, Fotografi, Kuliner, Musik, Penerbitan, Game Development, Periklanan, Seni Pertunjukan, Televisi dan Radio, dan Kriya. Di Jatim sendiri, 3 sub-sektor yang paling besar adalah musik (21,42%), kuliner (19,02%), dan seni pertunjukan (10,31%).

Ekraf ini subsektornya ada 17. Tapi yang terbesar di Jatim ada tiga. Yang pertama musik, kedua kuliner, lalu rupanya seni pertunjukan juga cukup besar di Jatim,” kata Emil yang juga Mantan Wakil Ketua Umum APKASI.

Menurutnya, terdapat _Roadmap_ yang telah disusun oleh Pemprov Jatim sebagai bentuk dukungan kepada ekonomi kreatif. Yaitu pengembangan, penguatan industri, penguatan pasar, dan pemeliharaan.

“Bersama Gubernur Khofifah, kami di Pemprov Jatim ini senantiasa menjalankan _roadmap_ untuk keberlangsungan ekraf. Yang pertama _delevopment_ atau pengembangan subsektor industri kreatif, lalu _reinforcement_ atau penguatan di bidang industri tersebut seperti melalui berbagai pelatihan dan wadah,” katanya.

“Kami juga melakukan penguatan pasar dan bantuan marketing seperti melalui Milennial Job Center dan platform OPOP Mart atau Jatim Bejo. Dan yang terakhir _preserve_ dan _maintain_ dengan upaya pelindungan hak kekayaan intelektual,” imbuhnya.

Pemprov Jatim, lanjutnya, senantiasa berupaya menyiapkan pelaku-pelaku ekraf melalui milennial job center, promosi desa wisata, pengembangan aplikasi untuk produk ekraf, bahkan penyelenggaraan ajang-ajang budaya pariwisata.

“Kita juga mendukung upaya promosi pariwisata dan ekonomi lokal di berbagai Desa wisata kreatif. Lalu ada juga penyelenggaraan event kreatif budaya pariwisata di berbagai daerah. Kita juga terus menggencarkan pengembangan aplikasi untuk produk ekonomi kreatif,” katanya.

Emil pun memiliki ide unik, ia menyarankan para kepala daerah untuk berinisiatif menggandeng pemusik lokal guna menciptakan _jingle_ atau bahkan lagu khas tiap kabupaten.

“Nah, kalau di Jatim ini kan subsektor ekraf terbesarnya ada di musik ya. Ayo kita karyakan pemusik lokal kita untuk membantu kebutuhan kita di pemerintahan. Ayo Pemda bisa dicoba alokasikan untuk membuat _jingle_ tiap daerahnya dengan hasil karya pemusik lokal,” katanya.

Di akhir, Mantan Bupati Trenggalek itu meminta para kepala daerah untuk berusaha memahami permasalahan yang ada di industri kreatif, dan menyampaikan aspirasi yang dapat memajukan ekraf di tiap daerahnya. Dengan begitu, dampak besar dari ekraf akan dapat dirasakan dan keseimbangan sektor ekraf di Jatim dapat terjaga.

“_Proximity_ kepada masalah juga menentukan impactnya. Jadi saya harap APKASI ini dapat menjangkau juga sektor ekraf. Mencari keseimbangan dalam ekonomi kreatif. InsyaAllah jika ada aspirasi yang perlu disampaikan APKASI dari sektor ini, tentunya aspirasi ini tidak akan diabaikan begitu saja,” tutupnya. (Moh. Ali Kuncoro)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan