SURABAYA, IN.ID | Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan gedung Multazam RSUD Haji Provinsi Jawa Timur, Surabaya, Jumat (14/4). Gedung setinggi 8 lantai dengan total luas area 6.832 meter persegi tersebut diresmikan bersamaan dengan peringatan Milad Ke-30 RSUD Haji.
Hingga peresmian tersebut dilakukan, Gedung Multazam yang dibangun di atas tanah seluas 854 meter persegi itu telah melewati 3 tahap pengerjaan selama 3 tahun, yakni 2020 hingga 2022.
Gubernur yang akrab disapa Khofifah tersebut mengatakan, pembangunan gedung ini menjadi penting untuk pengembangan pelayanan kesehatan yang makin berkualitas dengan alkes yang makin canggih. Terlebih, RSUD Haji telah dikategorikan sebagai international hospital dan ditetapkan sebagai rumah sakit pendidikan sejak 2008.
“Oleh karena itu, Kita sebetulnya memang berharap bisa mendapatkan lahan lain di sekitar sini supaya pengembangan layanan bisa lebih komprehensif,” ujarnya.
Tak hanya itu, Khofifah juga menyebut bahwa pembangunan Gedung Multazam sudah sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang juga dirumuskan dalam RKPD terkait reformasi sistem kesehatan nasional . Ia menyebut, untuk mencapai itu, pelayanan kesehatan memang harus didukung penuh baik sarana prasarana, Sumberdaya Manusia maupun sistem jejaringnya.
“Reformasi sistem kesehatan nasional itu antara lain layanan kesehatannya harus disupport. Alkesnya support, dokter spesialisnya support, layanannya berkualitas,” jelas gubernur perempuan pertama di Jatim.
Tak lupa, mantan Menteri Sosial RI itu berharap, Gedung Multazam bisa memberikan semangat lebih kuat untuk memberikan pelayanan terbaik.
“Semoga milad ke-30 rumah sakit haji ini bisa memotivasi kita semua untuk memberikan pengabdian terbaik, dedikasi terbaik, dan terus meningkatkan kualitas terbaik. Dan mudah-mudahan, pemanfaatan gedung Multazam ini berseiring dengan berkah dan ridho Allah SWT. Amin,” harapnya.
Menurut Direktur RSUD Haji Jatim Dr. dr. Herlin Ferliana, pemberian nama Multazam berkaitan dengan sejarah RSUD Haji sendiri. Yang mana, kisahnya bermula dari peristiwa kelam Terowongan Mina pada pelaksanaan haji 1990 yang memakan banyak korban jiwa dari Indonesia, termasuk embarkasi Surabaya.
Sehingga, dibangunlah rumah sakit ini dengan bantuan Pemerintah Arab Saudi yang kemudian dilanjutkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Itulah mengapa nama-nama lokasi di rumah sakit ini serupa dengan tempat maupun prosesi ibadah haji.
“Maka dari itu, saya ingin mengucapkan matur suwun sanget atas dukungan Bu Gubernur untuk pembangunan gedung ini. Karena akan sangat menunjang layanan di RSUD Haji. Acara milad yang ke-30 ini kami jadikan momentum untuk menginovasi rumah sakit agar setara dengan standar dunia,” tuturnya.
Sebagai informasi RSUD Haji didukung oleh 95 dokter spesialis, 26 dokter umum, serta perlatan yang cukup canggih. Layanan yang langsung berada di Gedung Multazam antara lain ruang pertemuan dan pendidikan, pelayanan rawat inap, Klinik Medical Check Up, Pelayanan Radiologi Medical Check Up, dan Pelayanan Stroke Terpadu yang meliputi Unit Stroke, EEG, TMS dan Neurorestorasi, juga Rehabilitasi Medik Stroke.
Dalam kesempatan tersebut, Khofifah menyempatkan diri meninjau Gedung Multazam. Ia juga melaksanakan sholat maghrib dan tarawih di dua mushola yang tersedia. Terakhir, Khofifah memberikan 51 paket sembako kepada staf outsourcing dan juru parkir RSUD Haji. (Moh. Ali Kuncoro)