PATI, IN.ID | Sejumlah aktivis dan wartawan cetak maupun online, kaget dengan adanya pemblokiran sambungan celuler melalui aplikasi WA (WhatsApp, red), oleh pihak Kepala Kejaksaan Negeri Pati, Jawa Tengah.
Menurut salah satu wartawan menyampaikan rasa tak percaya atas sikap yang dilakukan pihak Kejari yang notabene sebagai patner di lapangan, kendatipun pihaknya mengaku jarang berkokomunikasi dengan pihak Kejaksaan Negeri Pati.
“Saya tidak nyangka akan ada sikap yang menciptakan berpolemek, saya secara pribadi jarang berkomonikasi dengan pihak Kejari Pati, hingga saya tidak tahu kapan diblokir”, tutur Doni salah satu wartawan kepada Independentnews.id, Selasa 11/01/2022 .
Sementara sebagai insan jurnalis menyayangkan, dimana wartawan merupakan salah satu cara menyambung lidah untuk masyarakat yang terbilang paling netral, sudah tidak dianggap, apalagi masyarakat umum.
“Kami sebagai insan publik dan sering mempublikasikan setiap kegiatan, dengan tanpa alasan memblokir jaringan celuler”, tambah Doni dengan tawa sinis.
Di tempat terpisah seorang aktivis akan menindaklanjuti sikap Kejari kepada Kejaksaan Agung, terkait sikap yang diduga Ambisius.
“Saya akan melaporkan sikap Kejari Pati Jawa Tengah atas sikap yang masih jauh cara bersikap terhadap masyarakat, sebab Kejaksaan merupakan pelayan masyarakat, bila sudah tidak siap menjadi pelayan masyarakat Kabupaten Pati, bisa diganti yang lain”, Ketusnya.
Sementara Kasi Intel Kejari Pati Teguh Dwicahyono saat dikomfirmasi seputar dugaan pemblokiran terhadap awak media dan aktivis yang ada di Kabupaten Pati Jawa Tengah, berjanji akan menyampaikan hal tersebut.
“Ya mas, nanti akan saya sampaikan kepada Kepala Kejaksaan Negeri, terkait yang kalian keluhkan”, jawab Kasi Intel singkat kepada awak media. (Ar-Tim)
