PITI | IndependentNews.id | Assalamualaikum Wr Wb… Salam Persaudaraan… Kita lahir dan tumbuh besar di era Tiongkok dalam abad penghinaan, karena jatuh pada titik terendah saat menjadi pesakitan dari Timur.
Sehingga kita tidak pernah mendengar berita yang positif dari PKC (Partai Komunis China) Tiongkok, kecuali Tiongkok hanyalah negara merah, Komunis jahat bagaikan iblis, otoriter, terbelakang, miskin dan kumuh.
Kualitas manusia rendah, anti agama, tertutup sebagai Tirai Bambu, rasa inferioritas yang tidak bisa dibandingkan dengan Barat, sehingga kita cenderung menolak komunis dan Tiongkok, namun menerima Barat sebagai yang superior, sebagai pahlawan kemanusian.
Itulah lingkungan kita selama puluhan tahun, padahal kita tidak pernah berkunjung ke Tiongkok untuk mendapatkan pengalaman gambaran yang nyata, tidak pernah berhubungan dengan PKC atau mendengar berita sebenarnya apa yang sedang terjadi di sana.
Pengetahuan kita hanya dari berita2 yang disuguhkan oleh media2 yang hampir seluruhnya dikuasai Amerika dan Barat. Kita tidak paham kultur budayanya serta sejarah panjangnya, tetapi hanya pada penilaian pada umumnya.
Mungkin yang sedikit paham ketika perang saudara antara PKC Partai Komunis China dan GMD (Guo Ming Dang) atau Partai Nasionalis yang kemudian dimenangkan oleh PKC dan GMD harus mengungsi lari ke Taiwan, kita bertanya kenapa tidak GMD yang menang, sebagian Tionghoa perantauan mungkin berharap GMD mendirikan negara Tiongkok.
Namun sekarang kita paham, kalau saat itu GMD partai nasionalis yang menang, Tiongkok sudah tamat, pasti sudah hilang dari peta dunia.
Ketika insiden tgl 4 Juni 1989 di Beijing membuat kita semakin anti PKC Tiongkok karena dianggap kejam dan diktator, namun sekarang kita mengerti seandainya saat itu berhasil dimenangkan oleh pendemo yang menuntut Demokrasi ala Barat, maka Tiongkok sudah terpecah – pecah seperti Negara2 Kecil di Eropa.
Dan kini sepenuhnya kita mengerti bahwa kejadian tgl 4 Juni 1989 adalah tindakan subversif dilakukan oleh Amerika Serikat, setelah upayanya gagal lalu menciptakan krisis separatis bagi Tiongkok.
Amerika Serikat terus mencari jalan untuk memecah belah Tiongkok, menyakiti dan meng-zolimi, mulai dari Daerah Xin Jiang, Tibet, Hongkong, maupun Taiwan, dengan mengarang serangkaian cerita-cerita Hoax.
Apakah Tiongkok sebagai negara diktator atau demokratis, sama sekali bukan masalah urusan buat AS, karena Amerika Serikat akan menghancurkan negara mana pun untuk mempertahankan posisinya sebagai hegemoni dunia.
AS pun tidak pernah lembut terhadap sekutunya di Eropa yang bertindak sebagai bonekanya. Demikian juga negara demokratis seperti Jepang pun tetap ditekan melalui perjanjian Accord Plaza yang berakibat 39 tahun ekonominya tidak bisa berkembang sampai sekarang.
Kita hidup di era paling gemilangnya Amerika Serikat, yang berada pada puncak dunia dan kita menyaksikan AS menjadi polisi dunia sebagai negara Adidaya.
Kita mendengar lagu2 Pop Barat, menonton film Hollywood, menyanyikan lagu2 Inggris, minum Coke, mengenakan Jeans dan T- shirt, mengejar semua yang berbau Barat.
Kita memuja Barat dan minum untuk pahlawan mayat hidup seperti Rocky dan Rambo di layar lebar, kita tumbuh mengisap susu budaya populer Barat.
Budaya liberal dan demokratis di Amerika Serikat menjadi favorit kita, dan apa yang disebut sistem demokrasi dan kebebasan, pemungutan suara ditiru ditekan mentah2 oleh negara2 di Asia, termasuk INDONESIA.
Kita mengagumi Barat dalam hal nilai-nilai universal dan Barat sebagai standar, sehingga dalam sejarah modern, ilmu pengetahuan, peradaban dan budaya Barat mendominasi dunia.
Kehidupan sosial beradab yang kita jalani saat ini telah dipengaruhi oleh Barat hampir pada setiap aspek, bahkan secara langsung diwarisi dari Barat.
Kita secara psikologis telah lama menerima Superiotas Barat dan Sentralisme Barat, dan juga telah sepenuhnya menerima penjajahan dari budaya Barat, bukan hanya dijajah politik dan tanah, tetapi jiwa kita pun telah dijajahnya.
Kita telah mengidap TEORI KEMATIAN OTAK, Negara peradaban yang memiliki nilai-nilai luhur kemanusiaan dengan sejarah panjangnya yang lebih dari 5000 tahun kita anggap kejam bagaikan iblis.
Sedangkan Negara bangsa kumpulan suku Bar-Bar dan perlarian pendosa dari Eropa yang dikejar-kejar penguasa saat itu, kita anggap sebagai pahlawan kemanusiaan, menjunjung tinggi HAM.
Amerika Serikat memproklamirkan kemerdekaannya pada tgl 4 Juli 1776 dengan luas wilayahnya tidak lebih dari 900 Km, setelah deklarasi dalam usia 246 tahun luas wilayahnya bertambah hampir 11 kali lipat menjadi 9.834 Km semua wilayah adalah hasil dari rampasan.
Dan sejak setelah selesainya Perang Dunia Kedua selama puluhan tahun, kita menyaksikan kebrutalan dari AS yang ingin menguasai dan menjajah serta menjarah negara-negara lain, memperkosa dan mengeksploitasi Bumi.
Berkonspirasi menjatuhkan pemerintahan negara yang tidak pro AS, merampas uang dari para pemimpin negara yang dijatuhkan, seperti Amerika Selatan, Afrika, Asia, dan Timur Tengah.
Menciptakan kelompok teroris di seluruh belahan dunia, menyebarkan senjata biologi dengan menciptakan Pandemi, mengancam perdamaian dunia, menimbulkan krisis peradaban manusia dunia.
Sebagai penjahat dunia yang telah membuat jutaan anak2 menjadi yatim piatu di Afrika, Timur Tengah, Amerika Selatan, dan Asia, memanipulasi seluruh dunia dan bersembunyi di bawah nilai-nilai universal yang mereka sebut Demokrasi dan HAM.
Peradaban Manusia Telah Mencapai Titik Paling Kritis di Akhir Zaman
MAO ZE DONG berhasil menyelamatkan rakyat Tiongkok dan DENG XIAO PING menyelamatkan masyarakat dunia.
Tanpa PKT Partai Komunis Tiongkok, tidak ada Tiongkok Baru, tanpa Tiongkok Baru tidak ada Tiongkok yang hebat dan kuat, yang dapat menyelamatkan dunia dari jajahan dan perkosaan dari hegemoni kapitalis Liberal AS.
Kebangkitan Tiongkok Baru yang dijalankan penuh dengan darah dan airmata, serta melalui kerja keras dan pengorbanan dari seluruh rakyat Tiongkok di era tahun 80-an yang diprakarsai oleh DENG XIAO PING dengan politik pintu terbuka / GAI GE KAI FANG.
DENG XIAO PING melakukan Revolusi Sains, Teknologi dan industri, serta berhasil melakukan Transformasi ekonomi dari negara miskin, kumuh dan terbelakang menjadi modern dan makmur hanya dalam beberapa dekade.
Empat puluh tahun pencapaian Tiongkok telah melewati pencapaian ratusan tahun dari negara Barat maupun Amerika Serikat, ini adalah keajaiban yang dibuat Bangsa Tiongkok.
Namun Tiongkok tidak memiliki anggaran militer yang besar seperti AS (800 milyard USD) untuk menjadi super power dan Tiongkok pun tidak ingin menjadi super power.
Karena kebangkitan dan kemajuan Tiongkok tidak melalui penjajahan, penjarahan, pemerkosaan, peng-eksploitasi-an terhadap Bangsa negara lain.
Namun Tiongkok memiliki anggaran LITBANG terbesar di dunia mencapai 550 Milyard USD, yakni 2.44% dari Produk Domestik Bruto (PDB) untuk mengembangkan Sains, Teknologi dan Industri.
Ini yang menjelaskan Tiongkok tidak akan menjadi polisi dunia, preman dunia, satpam dunia, menjajah dan memeras dunia dengan kekuatan militernya, tetapi Tiongkok akan menjadi pusat perekonomian dan Raja teknologi dunia.
Tiongkok telah meraih kembali status KAISAR-NYA yang sempat hilang ratusan tahun dan kini telah siap untuk menantang hegemoni AS.
Hanya Tiongkok yang dapat bersaing dengan hegemoni Barat (AS). Hanya Tiongkok yang mampu mengubah dunia yang diciptakan Barat dengan darah dan airmata, serta telah mencederai Peradaban manusia di akhir zaman.
Dunia akan dibentuk oleh Tiongkok dengan kedamaian, keharmonian, keselarasan dan kesejahteraan bersama, dengan mengembalikan hakekat dari peradaban manusia, mengubah nasib orang Timur yqng telah lama diperbudak oleh bangsa Barat.
Sistem Demokrasi Barat dan Konspirasi AS Telah Menghancurkan Dunia Atas Nama Demokrasi Palsu, HAM Palsu.
Namun saya percaya pada nilai-nilai Universal Demokrasi, Kebebasan dan Hak Asasi Manusia akan diwujudkan secara lebih hakiki dan komprehensif di Tiongkok dalam beberapa cara.
Dan tidak ada keraguan bahwa Tiongkok masih perlu melanjutkan dan membiarkan PKC Partai Komunis China memimpin Tiongkok ke jalan yang lebih luas, ke perdamaian dan demi keharmonian dunia… 🙏🙏🙏
SEMOGA BERMANFAAT
MENGAJAK UNTUK KEBAIKAN
Wassalam…………….
Dr. Ipong Hembing Putra Ketua Umum PITI (Persaudaraan Islam Tionghoa Indonesia)